Shopping Cart

Batuk-batuk di rumah bisa jadi karena tungau, ini alasannya

Posted by HydroClean Indonesia on
Batuk-batuk di rumah bisa jadi karena tungau, ini alasannya

Batuk-batuk bisa jadi gejala dari sebuah penyakit dan kondisi tertentu. Misalnya infeksi virus influenza, tenggorokan gatal akibat infeksi bakteri, bahkan juga karena infeksi varian virus COVID-19 terbaru, Omicron. Ternyata bukan hanya itu. Di dalam rumah kita yang bersih pun, ada satu hal yang juga berisiko menyebabkan kondisi batuk pada kita, yaitu tungau.

Tungau adalah mikroorganisme atau hewan yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Panjangnya kurang dari 1 mm (0,04 in), dan memiliki bentuk tubuh yang sederhana dan tidak tersegmentasi. Karena ukurannya yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, seringkali tungau diabaikan. Padahal tungau sendiri juga banyak jenisnya.

 

Tungau debu rumah, jenis tungau yang ada di kasur kita

Tungau yang ada di rumah adalah jenis tungau debu rumah atau house dust mites. Di rumah, tungau debu ini banyak ditemukan di area soft furniture yang sering ditempati manusia, misalnya kasur. Ini karena tungau memakan serpihan kulit mati manusia. Pasti sebagian dari kita tidak menyadari keberadaan tungau ini di kasur, kan? Atau bahkan baru mendengarnya sekarang?


Baca juga: 5 Fakta Tungau yang Sering Disalahpahami


Bahkan tungau sering disalahpahami sebagai kutu atau kutu kasur. Padahal keduanya sangat berbeda secara fisik. Kutu umumnya berukuran sekitar 0.3 cm dan masih bisa dilihat dengan mata tanpa alat bantu mikroskop. Kutu juga hewan parasit mendapatkan sari makanan dengan cara menggigit kulit inang, termasuk manusia, dan menghisap darahnya. 

Sangat berbeda dengan tungau, kan? Perbedaan selanjutnya adalah keberadaan kutu tidak berisiko menyebabkan batuk-batuk dan gangguan kesehatan lainnya selain gatal-gatal. Sayangnya, keberadaan tungaulah yang berisiko memicu batuk-batuk di rumah.

 

Tungau debu rumah bukan pemicu batuk-batuk?

Sebenarnya bukan tungau sendiri yang memicu batuk-batuk, tapi kotorannya. Kotoran tungau mengandung protein Der f1, yaitu sumber alergen rumah tangga paling banyak. Dimana ada tungau, di situ pasti ada kotorannya. Inilah yang berbahaya jika terhirup manusia. Masalahnya, ukuran tungau saja sudah sangat kecil, begitu pun ukuran kotorannya. Debu di rumah kita, sebenarnya adalah tumpukan mayat tungau dan kotorannya tersebut.

Dengan begitu, kotoran tungau pun mudah terbawa angin dan terhirup oleh manusia. Jika tungau dan kotorannya banyak bersarang di kasur kita, berarti bisa jadi setiap malam tanpa sengaja kotoran tungau terhirup selama tidur! Lalu, apa akibatnya bagi tubuh?


Baca juga: Tungau Kasur atau Tungau Debu Rumah? Ini Penjelasannya!


Saat kotoran tungau yang merupakan alergen atau pemicu alergi masuk ke dalam tubuh, sistem imun tubuh akan mendeteksinya sebagai zat asing. Sistem imun merespon masuknya zat asing dengan melepas histamin untuk mengeluarkan zat asing yang berpotensi mengganggu kesehatan tersebut dari tubuh. Proses ini yang membuat tubuh bereaksi dengan bersin, batuk, gatal-gatal atau mengeluarkan air mata.

 

Alergi yang disebabkan kotoran tungau

Proses histamin mengeluarkan zat asing dari dalam tubuh membuat tubuh bereaksi melalui beberapa fenomena yang biasa disebut alergi. Selain kotoran tungau, bulu hewan dan zat makanan tertentu juga bisa memicu alergi tersebut. Batuk-batuk adalah salah satu reaksinya. Jadi jika mengalami batuk-batuk di rumah, selain akibat infeksi bakteri dan virus, bisa jadi dipicu oleh alergen berupa tungau.


Baca juga: Pemicu Alergi di Rumah, Tungau yang Paling Banyak!


Selain batuk-batuk, reaksi alergi yang disebabkan oleh kotoran tungau debu rumah antara lain:

  • Bersin
  • Pilek
  • Mata gatal, merah atau berair
  • Hidung tersumbat
  • Hidung gatal, langit-langit mulut atau tenggorokan
  • Tekanan wajah dan rasa sakit
  • Bengkak, kulit berwarna biru di bawah mata Anda
  • Gatal-gatal dan kulit kemerahan


Mengatasi tungau debu rumah yang kasat mata

Tungau debu rumah yang tidak dapat terlihat oleh mata telanjang memang mempersulit tindakan pengendalian. Cleaning dengan sapu dan kemoceng tidak membantu banyak, malah secara tidak sengaja menerbangkan tungau dan debu ke area perabot yang lain, instead menghilangkan tungau dan debu tersebut.

Untuk mengatasi hal ini, kita bisa menggunakan vacuum cleaner, karena tungau dan debu akan langsung terhisap dan tersimpan ke dalam alat tersebut. Lalu bagaimana dengan alat filter udara atau HEPA filter? Alat filter dengan teknologi HEP bisa membantu menyaring alergen di udara termasuk debu dan tungau, meskipun tungau lazim terdapat di perabot kain, bukan di udara. 

 

Baca juga: Jangan Salah! Ini Bedanya Kutu dan Tungau, Beda Penanganan Juga!

 

Selain itu, tungau senang hidup di lingkungan lembab dan tertutup. Karena itu, pastikan area kontrol kelembaban area rumah terutama area private seperti kamar tidur. Tungau kurang bisa hidup di kelembaban kurang dari 50%. Dilansir dari Illinois Department of Public Health, rumah dengan kelembaban relatif yang secara konsisten meningkat di atas 50% dapat mengandung lebih dari 100 tungau debu per gram debu. 

 

HydroClean, jasa vacuum tungau dan debu rumah

Masalahnya, aktivitas sehari-hari seperti menyalakan AC dan mandi saja bisa meningkatkan kelembaban di beberapa area rumah. Jadi, tindakan vacuuming dan filter udara bisa menjadi langkah membersihkan area rumah dari tungau dan debu, terutama area yang sering kita tempati seperti kasur, sofa, karpet dan bantal, harus rutin dibersihkan. Bisa juga menggunakan kain pelapis untuk melindungi dari tumpukan debu. 

 

Baca juga: Mengapa Harus Vacuum? Jangan Asal Cuci Kasur!

 

Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan jasa vacuum tungau dan debu profesional seperti HydroClean. Petugas profesional biasanya akan melakukan vacuuming sampai ke sela-sela dalam kasur karena alat vacuumnya biasanya berteknologi lebih canggih. Kebersihan kasur dan perabot kain lainnya pun bisa lebih terjamin. Pesan sekarang di sini, yuk! 

 

Older Post Newer Post