Shopping Cart

Cuci Jemur Pakaian di Tengah Pandemi, Apakah Aman?

Posted by HydroClean Indonesia on
Cuci Jemur Pakaian di Tengah Pandemi, Apakah Aman?

Salah satu kegiatan baru yang dianjurkan selama pandemi adalah mencuci pakaian setiap selesai dipakai dari luar rumah. Ini karena menurut penelitian terbaru, virus khususnya virus corona dapat bertahan hidup di permukaan benda mati, termasuk bahan pakaian. Virus dapat bertahan di benda mati dalam jangka waktu yang beragam, mulai dari hitungan jam hingga hari.

 

Update setelah tiga tahun pandemi berlangsung

Pandemi yang berjalan selama 3 tahun saat ini menciptakan kebiasaan baru di kalangan masyarakat. Termasuk dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Badan Kesehatan Dunia atau WHO memberikan saran-saran yang dapat dilakukan untuk membuat pembatasan sosial menjadi lebih efektif dalam menekan angka penyebaran virus corona penyebab pandemi COVID-19.

 

Baca juga: Nyaman Berkegiatan Indoor dengan MicroTech-Ray


Apalagi pada akhir Januari 2022 lalu, tim peneliti dari Kyoto Prefectural University of Medicine di Jepang menemukan bahwa Omicron dapat bertahan 193,5 jam (sekitar delapan hari) pada permukaan plastik (polystyrene). Varian Omicron sendiri memang telah diketahui menyebar sangat cepat dibandingkan varian COVID-19 Alpha, Beta dan Delta sebelumnya. 

Tidak ada data lebih lanjut mengenai ketahanan Omicron pada bahan lain, misalnya kain. Tapi penyebarannya yang cepat tidak bisa disepelekan, terutama jika kita habis beraktivitas di ruang publik dalam waktu yang panjang. 

Meski studi tersebut diakui masih terbatas, para peneliti tetap menyarankan praktik protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan penggunaan disinfektan seperti yang diusulkan oleh WHO.


Baca juga: Pelajaran Berharga dari Pandemi Influenza 1918


Kebiasaan baru cuci jemur perabot fabric

Masalahnya, dengan logika beraktivitas di ruang publik tersebut, apakah aman untuk mencuci dan menjemur di luar rumah terutama bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang tidak memiliki ruang khusus cuci jemur di rumahnya? 

Apalagi, bahan kain atau garmen dan lapis-lapis serat lebih susah dibersihkan dari kontaminasi virus dibanding material padat seperti kayu dan plastik yang dapat diseka dengan disinfektan. Lalu bagaimana dengan soft furniture yang juga ditinggali tungau?

 

1. Tetap pastikan mencuci kain agar kuman mati

“Bahan garmen harus dicuci dengan benar, seperti direndam dan dicuci dengan detergen atau proses dry-cleaning,” kata general manager perusahaan Laundry, Jeeves Hong Kong, Ryan Merszei seperti dilansir dari Kompas


Baca juga: Manfaat Sinar Matahari untuk Daya Tahan Tubuh


Dilansir dari Halodoc, Mary Johnson, ilmuwan di Tide and Downy mengatakan bahwa pakaian yang telah digunakan dari luar rumah dapat dicuci dengan air dingin dengan diberi dosis deterjen yang sesuai. Lalu untuk pakaian lainnya seperti handuk, celana dan juga kain-kain seperti seprai dan sarung bantal, perlu diperlakukan ekstra, yaitu dicuci dalam air hangat dengan suhu sekitar 60 derajat Celcius atau lebih tinggi dan diberi dosis deterjen yang sesuai.

2. Membaca label petunjuk merawat kain tertentu


Jangan lupa untuk membaca label cara merawat bahan garmen tertentu yang disarankan agar pakaian tetap aman dan tidak rusak. Bila tidak dapat langsung mencuci pakaian, simpan pakaian dalam kantong khusus terlebih dulu sampai sempat untuk mencucinya.

Saat mengosongkan kantong tersebut, pastikan untuk mendisinfeksi kantongnya. Jangan lupa pula untuk mencuci tangan dengan air dan sabun setelah menyentuh pakaian kotor. 

3. Sebaiknya gunakan pengering

Bagaimana dengan cara menjemurnya? Saat ini, disarankan untuk mencuci dan mengeringkan pakaian dengan mesin cuci yang memiliki pengering. Ini juga dapat mengeringkan droplet virus yang menempel di pakaian.

Kita bisa menggunakan jasa laundry pakaian bagi yang tidak memiliki mesin cuci. Ini bisa menjadi salah satu cara meminimalisir kontaminasi virus Omicron yang sedang merebak dengan cepat, namun menjaga protokol kesehatan tetap harga mati. 

4. Vacuum soft furniture alih-alih mencuci


Sebaiknya hindari soft furniture seperti kasur, bantal, sofa dan karpet dari air, meskipun untuk dicuci. Debu dan tungau memang sering menempel pada perabot tersebut, tapi sebaiknya lakukan vacuuming untuk membersihkannya. Ini karena saat mencuci, air akan terserap ke serat-serat kasur atau sofa, dan terperangkap di dalamnya membentuk lingkungan lembab dan tertutup, yang sempurna untuk jamur dan bakteri berkembang biak. 


Baca juga: Virus Menempel di Perabot Rumah, Berapa Lama?


Soft furniture tersebut juga akan memakan banyak tenaga saat proses menjemurnya. Malah jika tidak kering sempurna, area soft furniture yang lembab akan menimbulkan bau apek dan tentunya menjadi habitat jamur dan bakteri. 


Solusi membersihkan perabot fabric dari HydroClean 

Sebaiknya juga perabot fabric atau soft furniture dilapisi dengan sarung, seperti pada bantal, dan seprai pada kasur. Ini berguna untuk meminimalisir kotoran debu yang akan terkena langsung ke furniture. Selain itu mencuci dan menjemur sarung bantal dan seprai lebih mudah dilakukan dan lebih cepat kering. 

Tapi membersihkan kasur dan soft furniture juga harus tetap rutin dilakukan. Tidak susah, kok. Tidak perlu dijemur di luar ruangan juga. Cukup dengan vacuuming!

Ini karena alat vacuum lebih efektif menyedot dan memerangkap debu dan tungau pada soft furniture, serta tentunya bisa dilakukan secara dry-cleaning. Apalagi dengan alat vacuum dari jasa vacuum professional HydroClean yang berkekuatan 20.000 rpm, bisa menyedot debu dan tungau dengan cepat dan kuat sampai nyaris tidak tersisa di soft furniture.


Baca juga: Pentingnya Kebersihan Soft Furniture Rumah saat Pandemi


To be noted, berdasarkan penelitian, virus di permukaan padat dan di area publik seperti pegangan pintu dan saklar lampu lebih mudah menularkan virus daripada virus di pakaian kita. Selain itu, kegiatan outdoor relatif lebih aman dari penyebaran virus daripada kegiatan indoor karena sirkulasi udara yang lebih baik dan adanya sinar matahari.

Jadi, tidak perlu khawatir, tapi tetaplah selalu jaga kebersihan diri sendiri dengan mencuci tangan, menggunakan masker saat keluar rumah dan menerapkan social distancing

Older Post Newer Post