Shopping Cart

Anak batuk kering di malam hari? Cek penyebabnya di sini

Posted by HydroClean Indonesia on
Anak batuk kering di malam hari? Cek penyebabnya di sini

Di tengah merebaknya varian COVID-19 baru, Omicron, kepanikan mulai muncul lantaran gejalanya yang sebagian besar adalah batuk-batuk, flu dan demam. Mirip dengan gejala masuk angin musiman yang biasa dialami sebagian besar orang. Karena itu, saat anak mengalami batuk-batuk kering, tentu ada kekhawatiran tersendiri sebagai orang tua. Apalagi sekitar sebulan yang lalu, beberapa sekolah telah melakukan pertemuan tatap muka (PTM) kembali.

 

Faktor-faktor penyebab batuk kering pada anak

Biasanya, kondisi-kondisi yang bisa memicu batuk kering pada anak adalah faktor lingkungan, misalnya lingkungan berasap, berdebu, lingkungan yang terlalu lembab dan perubahan suhu secara tiba-tiba. Batuk kering mungkin juga gejala penyakit influenza. Berikut beberapa penyebab batuk kering pada anak:

Baca juga: Kenapa Tungau Bahaya untuk Kesehatan? Ternyata Sebabnya di Bagian Ini..

 

Anak batuk kering akibat terserang flu

Beberapa mikroba penyebab penyakit bisa turut menginfeksi saluran pernapasan dan menyebabkan batuk, misalnya Pneumonia, flu, Bronchiolitis, atau Croup. Bronkiolitis adalah infeksi virus yang terjadi pada bronkiolus atau saluran terkecil di paru-paru. Infeksi ini menyebabkan bronkiolus membengkak dan penuh lendir. Akibatnya, penderita jadi kesulitan bernapas dan mulai batuk. Jika ini terjadi, kita harus pastikan cairan tubuh anak terpenuhi dengan memberinya minum banyak terutama air hangat untuk melegakan tenggorokannya.

Di musim penghujan atau musim dingin, ada virus influenza yang makin mudah menginfeksi manusia dengan cepat karena lingkungan dingin menyebabkan penyempitan pembuluh darah pada saluran hidung, sehingga sel imun yang mengalir ke area hidung lebih sedikit, dan sistem imun di area tersebut pun jadi terganggu. Virus pun jadi lebih mudah masuk ke tubuh dan menyebabkan flu. 

 

Baca juga: Masuk Angin Bisa Disebabkan Virus? 


Batuk kering akibat Pertusis (batuk rejan)

Anak yang mengalami batuk-batuk bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya bakteri Bordetella pertussis. Bakteri ini menyebabkan batuk-batuk terus menerus atau batuk rejan. Ini karena bakteri Bordetella pertussis menempel di saluran pernapasan bagian atas dan melepas racun yang menyebabkan radang pada tenggorokan. 

Batuk terus-menerus ini gejalanya mirip flu biasa seperti demam ringan dan hidung berair. Batuk terus menerus ini dapat menghabiskan udara di paru-paru. Jadi, penderita akan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan bunyi khas yang melengking, terdengar mirip “whoop”. Pengobatannya memerlukan penanganan yang suportif karena bisa mengancam nyawa.

 

Alergi bisa sebabkan batuk pada anak

Alergi terjadi karena anak terpapar oleh alergen atau pemicu alergi yang masuk ke tubuh. Sistem imun tubuh akan merespon alergen sebagai zat asing dengan mengeluarkan histamin. Akibatnya, tubuh akan mengalami sejumlah gejala seperti batuk, pilek, gatal-gatal, asma hingga muntah-muntah dan sakit kepala karena respon terhadap zat asing tersebut.

 

Baca juga: Tips Atasi Alergi Kulit, Mana yang Paling Sering Anda Lakukan?

 

Alergen bisa berupa materi biologis seperti bakteri, jamur dan tungau, bisa juga berupa materi kimiawi seperti produk-produk pembersih berbahan kimia. Batuk akibat alergi biasanya bisa menghilang setelah beberapa saat, namun sebaiknya lakukan pencegahan sejak dini misalnya rutin bersih-bersih area rumah untuk meminimalisir bakteri, jamur dan tungau.

Anda juga bisa periksakan anak ke dokter untuk mengetahui alergi anak. Bisa jadi anak alergi terhadap produk-produk tertentu sehingga kita harus menyiasati penggunaan produk yang bersangkutan atau bahkan menghindarinya sama sekali. 

 

AC juga sebabkan batuk pada anak?

Sebenarnya bukan AC sendiri penyebab batuk kering pada anak. Tapi sebuah gejala bernama sick building syndrome, dimana penderitanya kerap merasa pusing, sakit kepala, menggigil, batuk dan gangguan kesehatan ringan lainnya saat berada di dalam sebuah gedung, terutama gedung ber-AC. Namun gangguan tersebut akan berkurang bahkan hilang jika penderita keluar dari gedung tersebut.


Baca juga: Tips Tingkatkan Kekebalan Tubuh Tergampang: Tidur!


Sindrom tersebut sebenarnya disebabkan oleh adanya kontaminasi bakteri, jamur dan kuman lainnya dari saluran AC dan saluran air lainnya yang tidak terawat, serta gedung dan rumah dengan sirkulasi udara yang buruk. Bakteri dan jamur senang hidup di tempat yang basah, lembab dan tertutup seperti saluran-saluran tersebut.

Bakteri dan jamur tersebut yang akan mengontaminasi AC, lalu ikut terdorong bersama udara yang dikeluarkan ke ruangan dan menginfeksi orang-orang yang berada di sana, menyebabkan sejumlah gejala yang sudah disebutkan di atas. Bakteri yang senang tinggal di saluran AC seperti bakteri Legionella dapat menyebabkan penyakit Pneumonia. 

 

Kebiasaan untuk mencegah batuk kering pada anak

Cara mencegah anak dari risiko batuk kering tentunya dengan menjauhkan anak dari orang-orang yang sedang batuk agar tidak tertular, apalagi jika ternyata orang tersebut terserang batuk akibat infeksi bakteri dan virus. Selain itu, membiasakan anak untuk mencuci tangan juga bisa meminimalisir risiko tertular dari orang lain atau benda-benda perantara. 

Batuk juga bisa dipicu oleh produksi lendir di bagian belakang hidung atau tenggorokan, karenanya jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda pilek atau hidung gatal, sebaiknya lekas pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi. Selain mengurangi penumpukan lendir, juga membantu melegakan tenggorokan anak. Begitu pula saat sudah mengalami batuk-batuk kering, disarankan untuk perbanyak minum. 


Baca juga: Lindungi Kebersihan Kasur untuk Lindungi Kesehatan Anak


Perhatikan juga lingkungan sekitar anak terutama di rumah. Jauhkan anak dari kontaminasi asap rokok, dan rutin bersihkan perabot rumah dari debu. Karena partikel tungau yang menyusun debu tersebut, mengandung alergen atau pemicu alergi yang bisa menyebabkan batuk-batuk khususnya pada anak dan bayi. 

Membersihkan debu dan tungau yang paling baik adalah dengan cara vacuum, supaya tidak beterbangan ke area lain. Simak alasan lengkapnya di https://hydroclean.id/blogs/articles/tanpa-ribet-ini-cara-membersihkan-kasur-paling-efektif 

Older Post Newer Post