Seperti anak yang lebih besar dan orang dewasa, alergi juga bisa terjadi pada bayi. Bisa diakibatkan makanan makan, benda-benda yang disentuh, dan partikel tak terlihat yang dihirup di rumah atau di luar ruangan.
Ketika bayi mengalami gejala alergi apa pun, mungkin sulit untuk mengetahui apa yang salah karena si kecil tidak dapat menggambarkan gejala-gejala yang dirasakannya.
Berikut adalah informasi lengkap mengenai alergi pada bayi yang harus Bunda ketahui agar bisa mengetahui dengan jelas tanda-tandanya hingga melakukan pencegahannya.
Gejala Reaksi Alergi pada Bayi
1. Gejala Ringan
Menurut situs Solid Starts, gejala ringan dari reaksi alergi dapat mencakup salah satu dari berikut ini.
-
Hidung gatal atau berair dan bersin-bersin
-
Mulut gatal
-
Gatal ringan di area tersembunyi
-
Mual ringan atau ketidaknyamanan pencernaan
Jika bayi mengalami lebih dari satu gejala, maka itu merupakan gejala reaksi yang lebih parah.
2. Gejala Parah
Reaksi yang lebih parah dapat mencakup salah satu atau kombinasi dari gejala berikut ini.
-
Sesak napas, mengi, batuk berulang
-
Kulit pucat atau kebiruan
-
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
-
Gatal-gatal yang meluas di tubuh
-
Muntah atau diare yang berulang-ulang
-
Tiba-tiba merasa lelah atau lesu atau terlihat lemas
Apa Penyebabnya?
Very Well Health menyebut, penyebab alergi pada bayi bisa dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Alergi Makanan pada Bayi
Alergi makanan, termasuk susu formula, umum terjadi pada bayi dan anak kecil. Bayi yang disusui secara eksklusif juga dapat menunjukkan tanda-tanda alergi makanan ketika terpapar makanan tertentu melalui ASI.
Diperkirakan hingga 3% bayi alergi terhadap protein susu sapi, yang ditemukan dalam banyak susu formula standar.
Jika bayi memiliki alergi makanan, dia mungkin mengalami salah satu gejala berikut.
-
Sakit perut
-
Menangis
-
Sembelit
-
Batuk
-
Diare
-
Eksim yang terus kambuh
-
Hidung tersumbat
-
Mual
-
Bersin
-
Muntah
-
Mata berair atau iritasi
-
Mengi
Saat bayi sudah siap untuk makanan padat, perkenalkan makanan satu per satu dengan jeda beberapa hari, yang dapat membantu mengidentifikasi potensi alergi.
2. Alergi dalam Ruangan
Ini merupakan reaksi terhadap alergen lingkungan yang biasanya ditemukan di dalam ruangan. Beberapa pemicu alergi umum yang dapat menimbulkan gejala rinitis alergi pada bayi adalah:
-
Kecoak
-
Debu
-
Jamur dan lumut
Iritasi rumah tangga yang bersentuhan langsung dengan kulit bayi, seperti deterjen dan sampo beraroma, sabun, atau losion, juga dapat menyebabkan alergi dalam ruangan.
3. Alergi Hewan Peliharaan
Bulu, air liur, dan air seni hewan peliharaan juga dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk gatal-gatal, bersin, dan mengi, pada bayi.
Gejala tersebut dapat berkembang dari waktu ke waktu atau muncul segera setelah bayi bersentuhan dengan hewan peliharaan atau bulu hewan peliharaan.
Hewan peliharaan yang dapat memicu reaksi alergi meliputi:
-
Kucing
-
Anjing
-
Marmut
-
Hamster
-
Tikus
-
Kelinci
Kapan Harus Mencari Perawatan Darurat?
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa. Pada bayi dan balita, tanda-tanda pertamanya adalah mengeluarkan air liur dan menggaruk, meskipun tampak ringan.
Segera pergi ke ruang gawat darurat jika bayi menunjukkan salah satu gejala anafilaksis, seperti di bawah ini:
-
Perubahan perilaku yang tiba-tiba
-
Diare
-
Kesulitan bernapas, seperti mengi, pernapasan cepat, atau hidung melebar
-
Kulit berubah warna
-
Tangisan berlebihan atau serak
-
Gatal
-
Lidah gatal, yang ditandai dengan bayi mendorong atau menarik lidahnya
-
Kelesuan
-
Kontrol kepala yang buruk
-
Sakit perut
-
Ruam kulit yang tiba-tiba atau parah
-
Pembengkakan pada wajah dan/atau bibir
-
Muntah
Pengobatan Jika Terjadi Alergi
Tidak semua reaksi alergi pada bayi memerlukan pengobatan. Misalnya, ruam ringan cenderung memudar dalam beberapa jam dan mungkin tidak mengganggu bayi pada waktu itu.
Namun, jika gejala reaksi menyebabkan ketidaknyamanan yang terlihat, pengobatan mungkin diperlukan dan perawatannya dapat bervariasi sesuai dengan jenis ruam atau reaksi.
Secara umum, Medical News Today menyarankan perawatan berikut ini dapat membantu mengatasi alergi pada bayi.
1. Hindari Pemicu
Sabun, deterjen, dan losion beraroma seringkali dapat mengiritasi kulit bayi. Selain itu, hindari penggunaan pembersih kimia dan memilih produk hipoalergenik sebagai gantinya.
2. Mandi dengan Sabun Bebas Pewangi
Pastikan untuk menggunakan sabun lembut tanpa aroma saat mandi dan jangan menggosok-gosok kulit bayi terlalu keras karena dapat mengiritasi kulit. Setelah mandi, cukup tepuk-tepuk kulit bayi dengan handuk hingga kering.
3. Oleskan Pelembab
Menggunakan pelembab hipoalergenik setelah mandi dapat membantu mencegah kulit bayi menjadi kering. Pelembab juga memberikan penghalang untuk melindungi kulit dari iritasi.
4. Pakai Krim Hidrokortison 1%
Krim hidrokortison ini dapat mengobati ruam kulit yang berhubungan dengan eksim atau reaksi alergi lainnya. Meskipun biasanya aman digunakan untuk bayi untuk waktu yang singkat, tetapi pastikan untuk berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
5. Gunakan Sarung Tangan Bayi
Penggunaan sarung tangan akan mencegah bayi menggaruk ruam dengan kukunya. Terlalu banyak menggaruk dapat melukai kulit dan menyebabkan infeksi, yang bisa memperparah alergi.
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Tidak mungkin untuk mencegah semua reaksi alergi pada bayi, tetapi ada langkah-langkah yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko, seperti di bawah ini.
-
Membersihkan remah-remah dan sisa makanan.
-
Menjaga kulit bayi tetap lembab.
-
Memastikan pakaian bayi longgar dan nyaman.
-
Tidak menyimpan barang-barang rumah tangga di area lembab.
-
Berhenti merokok, khususnya di dalam rumah.
-
Menggunakan dehumidifier di rumah, terutama kamar bayi.
-
Mencuci tempat tidur bayi secara teratur dengan air panas.
-
Menggunakan penutup resleting pada bantal atau tempat tidur yang digunakan bayi untuk tidur siang atau bersantai.
-
Membersihkan kandang hewan peliharaan dan mencuci tempat tidurnya secara teratur.
-
Menyedot debu secara teratur di rumah.
Selain lantai, yang juga harus di-vacuum secara rutin adalah soft furniture, seperti karpet, sofa, hingga kasur yang digunakan oleh bayi. Agar Bunda yakin, proses vacuum bisa menghilangkan semua debu dan tungau, gunakan layanan HydroClean Vacuum dari Hydroclean.
Pioneer jasa premium pembersih ini akan membersihkan udara dari partikel debu dan tungau menggunakan HydroAllergenic System berteknologi separator dengan daya hisap lebih dari 20.000 rpm.
Hasilnya, debu dan tungau yang terhisap akan diisolasi hingga 99.96% dalam media air sehingga tidak berterbangan ke udara dan dilakukan berulang kali hingga air mendekati jernih. Jadi, proses pembersihan yang dilakukan oleh petugas dipastikan 100% kering dan bebas bahan kimia berbahaya.
Yuk, segera pesan layanan Hydroclean agar bisa mengurangi penyebab alergi pada bayi di rumah Bunda!