Apa Itu Tungau? Kenapa Berbahaya dan Bagaimana Cara Membasminya
Pernah merasa gatal-gatal, bersin terus-menerus, atau hidung mampet saat bangun tidur padahal tidak sedang flu? Bisa jadi penyebabnya bukan debu biasa, melainkan tungau. Lantas, apa itu tungau?
Karena tak terlihat oleh mata, keberadaan makhluk mikroskopis ini sering kali tidak disadari. Padahal mereka bisa jadi penghuni setia di kasur, sofa, karpet, dan bantal di rumah Anda.
Nah, jika Anda ingin tahu apa itu tungau dan mengapa kehadirannya patut diwaspadai, sebaiknya simak informasinya di bawah ini, ya!
Apa Itu Tungau?
Dalam klasifikasi ilmiah, tungau termasuk dalam ordo arachnida yang memiliki delapan kaki serta bentuk mulut yang khas. Mereka melalui empat tahap dalam siklus hidupnya, yaitu telur, larva, nimfa, dan dewasa.
Mengutip Cornell CALS, tungau adalah hewan berukuran mikroskopis yang masih satu keluarga dengan laba-laba (spiders), kutu (ticks), dan kalajengking (scorpions).
Ukurannya sangat kecil—hanya sekitar 0,01 hingga 0,03 inci, sehingga hampir mustahil terlihat dengan mata telanjang.
Perlu diketahui ada ribuan jenis tungau dan masing-masing memiliki kebiasaan serta habitat yang berbeda. Beberapa spesies bisa menggigit, memicu alergi, hingga menyebabkan iritasi kulit.
Ada yang menyerang tanaman, ada yang menjadi predator alami bagi serangga lain, dan ada juga yang membahayakan kesehatan manusia. Namun, salah satu jenis yang paling umum ditemukan di rumah adalah tungau debu (dust mite).
Seperti yang ditulis WebMD, tungau debu tidak menggigit atau hidup di tubuh manusia, tapi mereka bisa menyebabkan reaksi alergi karena kotoran dan bangkainya bisa memicu gejala masalah pernapasan, seperti asma, bersin-bersin, hidung tersumbat, hingga gatal-gatal—terutama saat bangun tidur atau ketika membersihkan rumah.
Jadi, meskipun kecil dan tak terlihat, tungau bukan masalah sepele. Keberadaannya bisa berdampak nyata pada kesehatan, terutama jika jumlahnya sudah tak terkendali.
Bahaya Tungau Bagi Kesehatan
Meskipun tidak menggigit atau menyedot darah seperti jenis tungau lainnya, tungau debu tetap berbahaya karena bisa memicu berbagai masalah kesehatan, khususnya reaksi alergi dan gangguan pernapasan.
Reaksi ini muncul akibat paparan terhadap tubuh tungau yang telah mati maupun kotorannya yang mengandung protein pemicu alergi.
Berikut adalah sejumlah bahayanya untuk kesehatan yang dapat disebabkan oleh keberadaan tungau di rumah.
1. Alergi Saluran Pernapasan
Tungau debu adalah pemicu umum alergi yang mirip dengan hay fever (rhinitis alergi). Gejala yang sering muncul meliputi bersin, hidung meler, hidung tersumbat, mata merah dan berair, hingga gatal di hidung atau tenggorokan.
Alergi ini bisa berlangsung ringan hingga berat dan sering kali disalahartikan sebagai pilek biasa.
2. Batuk Kronis dan Postnasal Drip
Akumulasi lendir akibat reaksi alergi terhadap tungau bisa menyebabkan batuk terus-menerus, terutama pada malam hari.
Selain itu, lendir berlebih yang mengalir dari bagian belakang hidung ke tenggorokan (postnasal drip) juga bisa memicu sensasi mengganjal dan iritasi di tenggorokan.
3. Tekanan dan Nyeri Wajah
Peradangan di saluran hidung akibat alergi tungau dapat menimbulkan tekanan atau nyeri di sekitar wajah, terutama di area dahi, pipi, dan sekitar mata. Gejala ini bisa mengganggu kenyamanan sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.
4. Pembengkakan dan Perubahan Warna di Bawah Mata
Paparan jangka panjang terhadap tungau debu dapat menyebabkan pembengkakan atau lingkaran gelap di bawah mata yang dalam istilah medis disebut allergic shiners. Ini merupakan tanda alergi kronis yang sering terlihat pada anak-anak maupun orang dewasa.
5. Asma atau Serangan Asma
Bagi penderita asma, tungau bisa menjadi pemicu serius. Gejalanya mencakup napas berbunyi (mengi), sesak napas, dada terasa berat, dan batuk yang memburuk saat malam hari. Dalam beberapa kasus, paparan tungau bisa memicu serangan asma akut yang memerlukan penanganan medis darurat.
6. Gangguan Tidur
Reaksi alergi yang dipicu tungau seperti hidung tersumbat, batuk, dan sesak napas dapat mengganggu tidur secara signifikan. Ini bukan hanya berdampak pada kualitas istirahat, tetapi juga pada konsentrasi dan performa sehari-hari, terutama pada anak-anak.
7. Sinusitis
Peradangan kronis di saluran pernapasan akibat alergi tungau bisa menyebabkan penyumbatan sinus. Akibatnya, seseorang menjadi lebih rentan terhadap infeksi sinus yang berulang (sinusitis) dengan gejala seperti nyeri wajah, sakit kepala, dan demam ringan.
8. Eksim atau Dermatitis Atopik
Tungau juga dapat memperburuk eksim atau gangguan kulit lain yang bersifat alergi, terutama pada anak-anak. Kulit menjadi kering, merah, gatal, dan dapat menimbulkan luka jika digaruk terus-menerus. Kondisi ini bisa memburuk jika pemicunya tidak segera diatasi.
Cara Mencegah dan Membasmi Tungau
Tungau, terutama dari jenis dust mites, bisa menjadi ancaman tersembunyi di dalam rumah. Mereka berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang hangat, lembap, dan berdebu, seperti kasur, sofa, karpet, dan tirai.
Meskipun ukurannya sangat kecil, dampak kesehatan yang ditimbulkan signifikan. Mulai dari gangguan pernapasan, alergi, hingga iritasi kulit.
Untungnya, ada berbagai cara efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan populasi tungau di rumah, seperti berikut ini:
1. Minimalkan Sarang Tungau di Rumah
Beberapa area rumah sangat rentan menjadi tempat berkembang biaknya tungau, seperti tirai tebal, karpet, sofa berbahan kain, hingga boneka berbulu.
Jika memungkinkan, ganti perabotan seperti headboard kain menjadi bahan solid, hindari penggunaan karpet di kamar tidur, serta gunakan sarung anti-tungau (dust-proof) untuk bantal dan kasur.
2. Bersihkan Rumah Secara Rutin
Kebersihan adalah kunci utama. Biasakan mengepel lantai, membersihkan debu di rak dan perabot, serta mencuci sprei, sarung bantal, tirai, dan selimut minimal seminggu sekali.
Gunakan air panas saat mencuci linen karena suhu tinggi dapat membunuh tungau. Jika memungkinkan, gunakan juga pengering pakaian bersuhu tinggi untuk hasil yang lebih optimal.
3. Gunakan Penyedot Debu dengan Filter HEPA
Gunakan vacuum cleaner yang dilengkapi dengan HEPA filter minimal dua kali seminggu untuk membersihkan sela-sela karpet, kasur, sofa, dan bantal.
Fitur ini sangat membantu, terutama bagi penghuni rumah yang memiliki riwayat alergi atau asma, karena filter HEPA mampu menangkap partikel mikroskopis seperti tungau dan kotorannya agar tidak kembali terlepas ke udara.
4. Jaga Kelembapan Rumah
Tungau menyukai lingkungan lembap. Maka dari itu, jaga tingkat kelembapan udara di rumah di bawah 50% menggunakan AC atau dehumidifier.
Udara yang terlalu lembap tidak hanya membuat rumah tidak nyaman, tapi juga jadi tempat ideal bagi tungau berkembang biak.
5. Gunakan Insektisida yang Tepat
Meski tidak selalu dibutuhkan, penggunaan insektisida khusus bisa membantu membasmi tungau yang hidup di celah-celah yang menjadi akses masuk, seperti kusen jendela dan pintu.
Pastikan hanya menggunakan produk yang telah disetujui dan aman untuk digunakan di rumah, ya!
6. Lakukan Decluttering Secara Berkala
Tumpukan barang, mainan, dan barang tidak terpakai bisa menjadi tempat bersembunyi bagi tungau. Kurangi barang yang tidak perlu, buang sampah secara rutin, dan pastikan tidak ada sudut rumah yang lembap dan berdebu.
7. Konsultasi ke Jasa Profesional untuk Deep Cleaning
Jika populasi tungau sudah terlalu banyak atau Anda kesulitan menjangkau area tertentu—seperti bagian dalam kasur, celah sofa, atau karpet tebal—jangan ragu untuk mengandalkan jasa profesional.
Untuk urusan yang satu ini, Anda selalu bisa mengandalkan HydroClean yang siap hadir sebagai solusi terbaik untuk deep cleaning perabotan rumah tangga Anda, seperti kasur, sofa, karpet, dan area lain yang rawan tungau.
Berbekal mesin berteknologi tinggi, tim yang kompeten, dan pengalaman lebih dari satu dekade, kami siap membantu menciptakan rumah yang bersih, sehat, dan nyaman.
Klik di sini untuk booking layanan HydroClean dan jangan biarkan tungau jadi musuh tersembunyi di rumah Anda!