Shopping Cart

5 Bahaya Kamar Lembap dan Cara Efektif Mencegahnya

Posted by HydroClean Indonesia on
5 Bahaya Kamar Lembap dan Cara Efektif Mencegahnya

Selain kualitas udara, tingkat kelembapan rupanya juga turut memengaruhi kesehatan seseorang. Para ahli sepakat bahwa tingkat kelembapan yang ideal ada di kisaran 45-65% RH. 

Lebih dari itu, jamur, lumut, tungau, dan mikroorganisme lainnya bisa tumbuh dengan cepat. Maka, kalau sampai hari ini Anda belum menyadari bahaya kamar lembap, sebaiknya baca artikel ini sampai tuntas, ya.  

Apa yang Membuat Kamar Lembap?

Pada prinsipnya, ruangan yang lembap disebabkan oleh tingkat kelembapan (relative humidity) yang terlalu tinggi akibat penguapan cairan di dalam ruangan. Cairan tersebut akan menembus dan naik hingga akhirnya terkondensasi di dalam ruangan.

Kalau dibiarkan, cat dinding kamar Anda akan terasa basah, terkelupas, lalu jamur pun segera tumbuh—baik di tembok, furniture yang menempel di tembok, maupun pada tas dan sepatu Anda!

Faktor-faktor seperti kondisi tanah dan cuaca di luar adalah penyebab umum kondisi lembap. Namun, kondisi ini juga dipengaruhi oleh aktivitas dan instalasi udara di rumah Anda. 

Bahaya Kamar Lembap

Jika kelembapan udara di dalam ruangan lebih dari 65% RH, virus, bakteri, tungau, jamur, dan lumut bisa tumbuh dengan cepat—begitu juga dengan kecoak dan nyamuk. 

Sebaliknya, kelembapan di bawah 45% RH membuat kulit, tenggorokan, dan mata jadi kering dan gatal.

Maka dari itu, menjaga tingkat kelembaban di dalam kamar tetap ideal (45 – 65% RH) sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan anggota keluarga. Kalau tidak, Anda mungkin harus menghadapi bahaya-bahaya berikut ini.

1. Memicu Alergi

Bahaya kamar lembap yang pertama adalah memicu kelembapan (dampness) dan jamur (mold) yang bisa menghasilkan alergen, iritan, spora, dan racun berbahaya bagi kesehatan.

Bukan cuma itu, suasana yang lembap juga membuat mikroorganisme seperti tungau, fungi, virus, dan bakteri penyebab alergi berkembang biak dengan cepat. 

Jika masalah ini tidak ditangani dengan serius, dampak dan risiko kesehatan yang muncul bisa semakin buruk. Terutama bagi mereka yang memiliki alergi.

2. Menyebabkan Masalah Pernapasan

Udara lembap yang terhirup ketika Anda tidur atau beraktivitas di kamar bisa menyebabkan berbagai masalah pernapasan. Mulai dari hidung tersumbat, mengi, sesak napas, batuk, hingga ISPA. 

Sebagaimana yang disebutkan oleh World Health Organization (WHO), penyebab utama asma pada anak-anak adalah ruangan yang lembap.

Ada pun kelompok lain yang juga rentan dengan kondisi ini adalah bayi, lansia, orang dengan imunodefisiensi, serta mereka dengan kondisi medis tertentu seperti asma.

3. Menimbulkan Masalah Kulit

Lembap dan jamur juga bisa menimbulkan masalah kulit yang disebabkan oleh iritan yang terkandung di dalam spora jamur.

Ada pun gejala yang paling sering muncul, yaitu ruam pada kulit, mata merah atau kering, serta gatal atau nyeri di bagian wajah jika ditekan.

Nah, bagi mereka yang memiliki masalah kulit, seperti eksim atau alergi jamur, kondisi kamar yang lembap bisa memperburuk gejalanya.

4. Mengganggu Sistem Kekebalan Tubuh

Paparan lembap dan jamur dalam jangka waktu lama juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga orang jadi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu atau lemah, seperti pasien kemoterapi, bahkan memiliki risiko yang lebih tinggi.

5. Memengaruhi Kesehatan Mental

Tinggal di rumah yang lembap dan berjamur tentu tidak menyenangkan. Ini bahkan mengganggu kenyamanan Anda untuk sekadar beristirahat.

Department of Health & Social Care Inggris melaporkan bahwa situasi ini bisa membuat seseorang mengalami masalah kesehatan mental. Beberapanya disebabkan oleh:

  • Kondisi tempat tinggal yang tidak layak dan tidak menyenangkan.
  • Kualitas tidur yang buruk.
  • Kecemasan akibat dampak kesehatan fisik dan/atau merawat kerabat yang menderita penyakit akibat lembab dan jamur.
  • Perasaan frustasi dengan kondisi tempat tinggal yang lembap dan berjamur.
  • Perasaan was-was jika ada tamu yang mau berkunjung ke rumah.

Cara Mencegah Bahaya Kamar Lembap

Setelah mengenali berbagai bahaya kamar lembap yang sudah disebutkan, ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mencegah pertumbuhan jamur dan memastikan tingkat kelembapannya dalam batas aman.

1. Menerapkan Sistem Ventilasi yang Baik

Untuk menjaga kelembapan udara di dalam ruangan tetap dalam batas aman, terutama di dalam kamar, Anda bisa menerapkan sistem ventilasi yang baik.

Pasalnya ventilasi yang baik bisa mencegah kelembapan dan pertumbuhan jamur dengan cara:

  • Menurunkan relative humidity dengan “menukar” udara yang lembap dengan udara yang lebih kering.
  • Menjaga sirkulasi udara tetap lancar dan mencegah kondensat terjebak di dalam kamar.
  • Membuat area-area yang rentan basah, seperti kamar mandi dan dapur, lebih cepat kering.
  • Menurunkan kemungkinan spora menempel dan tumbuh di dinding.

2. Membersihkan Kondensat dengan Segera

Kalau Anda baru saja masuk kamar dan mencium bau apek, itu artinya kamar Anda lembap. Tanda-tanda lain bahwa kelembapan udara di kamar melebihi batas normalnya adalah:

  • Lantai yang terasa lengket/basah.
  • Dinding dan langit-langit yang bernoda.
  • Wallpaper atau cat dinding yang terkelupas.
  • Perubahan warna pada cat dinding.

Jika sudah begitu, segera bersihkan kondensat dengan segera supaya efeknya tidak semakin buruk dan menyebar kemana-mana.

Nah, kalau Anda masih bingung apa itu kondensat, kondensat adalah tetesan air yang terbentuk di permukaan dinding akibat perbedaan suhu di dalam dan di luar ruangan. Inilah yang kemudian membuat tembok terasa basah, lembap, mengelupas, dan berjamur.

3. Menjaga Suhu di Dalam Rumah

Menjaga suhu di dalam rumah juga bisa mencegah kelembaban. Untuk ini, Anda mungkin membutuhkan:

  • Kipas angin atau AC untuk menurunkan suhu agar panas tidak terjebak menjadi kondensat di dalam ruangan.
  • Memasang exhaust fan di area-area rawan lembap, seperti kamar mandi, service room, dan dapur.
  • Memanfaatkan dehumidifier dan air purifier untuk mengatasi dampak masalah kelembapan dan jamur.
  • Memastikan ada celah antara furniture dengan dinding untuk memberikan ventilasi.

4. Menjauhkan Sumber Kelembapan dari Luar

Selain memerhatikan apa yang ada di dalam rumah, Anda juga perlu mengatasi sumber-sumber penyebab lain yang berasal dari luar, seperti dengan:

  • Memperbaiki kebocoran genting.
  • Membersihkan talang air yang tersumbat.
  • Mengatasi kebocoran pipa air.
  • Menggunakan cat pelapis dinding.
  • Menjemur baju di luar ruangan.

5. Melakukan Pembersihan dan Perawatan Rutin

Terakhir, mencegah bahaya kamar lembap juga bisa dilakukan dengan cara melakukan pembersihan dan perawatan rutin. Meski mungkin tidak sepenuhnya bisa menghempaskan lembap dan jamur yang ada, tapi ini bisa mencegah situasi jadi lebih buruk.

Namun, kalau Anda terus bergelut dengan kelembapan, segera atasi ini dengan bantuan profesional untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut.

Caranya mudah, Anda hanya perlu memesan jasa sterilisasi MicroTech-Ray® dari HydroClean. Proses sterilisasi ini menggunakan teknologi sinar UV dan gas ozone untuk membunuh bakteri, kuman, dan virus serta mengurangi kelembaban di dalam ruangan. 

Yuk, segara buat jadwal kunjungan HydroClean ke rumah Anda!

Older Post Newer Post