Shopping Cart

Mengenal Pneumoconiosis, Jenis Penyakit Paru-Paru Akibat Debu

Posted by HydroClean Indonesia on
Mengenal Pneumoconiosis, Jenis Penyakit Paru-Paru Akibat Debu

Saat paru-paru menghirup debu dalam waktu lama, salah satu dampak negatifnya adalah terkena pneumoconiosis. Ini tergolong penyakit yang tak bisa disembuhkan.

Penyebab utama pneumoconiosis adalah paparan debu di tempat kerja, umumnya menyerang penambang, pembangun, dan pekerja lain yang menghirup jenis debu tertentu di tempatnya bekerja.

Seiring waktu, saat debu berkumpul di paru-paru, penderitanya mungkin akan merasa sulit mendapatkan cukup udara.

Berikut adalah penjelasan mengenai pneumoconiosis, yang juga banyak disebut sebagai "paru-paru popcorn", lengkap dengan gejala, diagnosis, dan perawatannya.

Penyebab Pneumoconiosis

Menurut situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada tiga jenis pneumoconiosis yang disebabkan oleh jenis debu berbeda, yaitu:

  • Abestosis yang disebabkan oleh menghirup serat asbes.
  • Silikosis disebabkan ketika menghirup debu silika.
  • CWP atau coal worker's pneumoconiosis, disebut juga black lung disease, disebabkan karena menghirup debu tambang batubara.
  • Byssinosis yang disebabkan oleh paparan debu kapas.

Untuk jenis yang terakhir sebenarnya memiliki pola kelainan yang berbeda dengan jenis pneumoconiosis lainnya. Pasalnya, banyak yang menganggap pneumoconiosis hanya mengacu pada penyakit yang disebabkan akibat menghirup debu mineral.

Bentuk lain dari pneumoconiosis juga dapat disebabkan oleh menghirup debu yang mengandung:

  • Aluminium
  • Antimon
  • Barium
  • Grafit
  • Besi
  • Kaolin
  • Mika
  • Bedak

Akibat Paparan Debu Berbahaya bagi Paru-Paru

Penyakit ini tidak muncul dalam semalam, tapi muncul jika kita menghabiskan bertahun-tahun menghirup debu mineral atau kimia halus, seperti silika, debu batu bara, atau asbes.

WebMD menjelaskan, ketika bintik-bintik debu menumpuk di paru-paru, sistem kekebalan tubuh yang menjadi pertahanan terhadap kuman, melihat partikel debu tersebut sebagai “penyerang” dan mencoba untuk menghancurkannya.

Jaringan paru-paru biasanya meradang selama proses ini. Akibatnya, jaringan parut mulai terbentuk di paru-paru, seperti saat terjadi cedera.

Karena jaringan parut membuat jaringan paru-paru kurang elastis, maka kamu mungkin akan menjadi lebih sulit untuk mengambil napas penuh dan dalam-dalam. Jika sudah parah, penyakit ini sering menyebabkan gangguan paru-paru, kecacatan, hingga kematian dini.

Gejala yang Dirasakan

Para penderita pneumoconiosis biasanya merasakan beberapa gejala berikut ini:

  • Batuk jangka panjang
  • Batuk lendir dalam jumlah besar
  • Sesak napas

Namun, Anda mungkin bisa memiliki gejala lain, tergantung pada jenis pneumoconiosis yang dimiliki.

Menurut Siloam Hospitals, gejala yang dirasakan penderita pneumoconiosis memang dapat menyerupai gejala pilek biasa atau mungkin infeksi paru.

Namun, jika gejala cenderung menetap dan selalu muncul ketika melakukan aktivitas berat, kemungkinan itu adalah pneumoconiosis. Apalagi jika kondisi sudah parah, gejalanya pun bisa muncul meski tidak sedang melakukan aktivitas berat.

Diagnosis Dokter

Untuk mengetahui apakah kamu menderita penyakit paru-paru ini atau tidak, dokter mungkin menggunakan sinar-X atau CT scan.

Jika positif pneumoconiosis, hasilnya akan menunjukkan gambar jaringan parut di paru-paru atau jaringan padat berbentuk gumpalan yang dalam istilah kedokteran disebut nodul.

Setelahnya, dokter mungkin akan melakukan tes lain untuk lebih memahami kondisi paru-paru kamu saat itu. Misalnya tes fungsi paru.

Tes tersebut dilakukan untuk melihat seberapa baik udara masuk dan keluar dari paru-paru dan tes saturasi oksigen untuk menunjukkan berapa banyak oksigen yang bisa kamu hirup sampai ke aliran darah.

Dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin akan melihat saluran udara di dalam tubuh menggunakan kamera kecil (bronkoskopi) atau mengambil sampel kecil jaringan paru-paru (biopsi) untuk mengonfirmasi diagnosis.

Perawatan Pneumoconiosis

Sampai saat ini, tidak ada obat atau pengobatan yang dapat menghilangkan bintik-bintik debu mineral di paru-paru. Sebagian besar perawatan yang tersedia saat ini bertujuan untuk menjaga paru-paru tetap bekerja.

Dokter mungkin akan menyarankan kamu untuk berhenti dari pekerjaan yang menjadi penyebabnya. Bagi para perokok, rekomendasi terbaik adalah berhenti merokok demi meningkatkan kesehatan paru-paru.

Pada kondisi tertentu, dokter juga akan meresepkan obat inhalasi seperti bronkodilator untuk membuka saluran udara jika mengalami kesulitan bernapas atau kortikosteroid yang dapat mengekang peradangan jalan napas.

Jika tes menunjukkan kadar oksigen rendah dalam darah, dokter bisa menyarankan untuk mendapatkan "terapi oksigen tambahan."

Anda akan diminta untuk menghirup oksigen ekstra yang disimpan dalam tangki atau jenis perangkat lainnya melalui masker atau cabang di hidung. Ini bisa digunakan sepanjang hari, tetapi hanya di malam hari.

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Karena pneumoconiosis lebih sering terjadi di tempat kerja, maka jangan lupa untuk memakai masker respirator saat berada di tempat kerja yang dipenuhi debu berbahaya.

Masker yang digunakan ini akan membantu menghalau debu-debu yang dapat masuk ke saluran pernapasan dan paru-paru.

Lalu pastikan untuk selalu mencuci area kulit yang terkena paparan debu, serta rutin mencuci tangan dan wajah sebelum makan dan minum sehingga debu tidak akan masuk ke dalam paru-paru.

Terakhir, rutin melakukan pemeriksaan fisik dan rontgen dada jika kamu sering berada di lokasi penuh debu berbahaya untuk memastikan paru-paru tetap dalam kondisi sehat.

Debu di Rumah juga Harus Dibersihkan

Meskipun debu di rumah mungkin tak akan menyebabkan pneumoconiosis, tetapi bukan berarti tidak berbahaya untuk kesehatan. Jika dibiarkan, debu yang menumpuk di rumah bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk penyakit paru-paru.

Gunakan jasa HydroClean Vacuum dari HydroClean untuk membersihkan soft furniture di rumah, seperti kasur, sofa dan karpet, dari debu dan jutaan tungau penyebab alergi hidup pada seluruh anggota keluarga.

Menjadi pioneer jasa premium pembersih tungau dan debu profesional, HydroClean menggunakan HydroAllergenic System dengan daya hisap lebih dari 20.000 rpm.

Teknologi separator dalam alat ini, membuat proses pembersihan dijamin 100% kering dan bebas bahan kimia berbahaya. Udara, partikel debu, dan tungau yang terhisap dengan akan diisolasi sebanyak 99.99% dalam media air sehingga tidak berterbangan ke udara.

Para petugas HydroClean juga akan melakukan proses vacuum berulang kali hingga air sebagai medium untuk menangkap partikel debu dan tungau akan mendekati jernih.

Yuk, segera lakukan pemesanan HydroClean langsung di situsnya untuk merasakan rumah bersih yang bebas debu dan tungau!

Older Post Newer Post