Tumila kasur atau biasa disebut juga dengan kutu busuk kasur adalah serangga kecil yang sering hidup di perabotan atau tempat tidur. Gigitannya bisa terasa gatal, tetapi biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Meski tidak diketahui dapat menyebarkan penyakit, tetapi dapat menyebabkan reaksi alergi atau reaksi kulit yang parah pada beberapa orang. Lalu, apa bedanya tumila kasur ini dengan tungau debu atau kasur?
Berikut adalah penjelasan mengenai tumila atau kutu busuk kasur dan perbedaannya dengan tungau yang perlu Anda ketahui.
Apa Itu Tumila Kasur?
Tumila kasur adalah serangga yang memakan darah hewan dan manusia. WebMD menggambarkan, tubuhnya pipih dan berbentuk lonjong, berwarna cokelat kemerahan, tidak bersayap, dan seukuran biji apel.
Sementara yang masih muda, bentuknya lebih kecil dan dapat terlihat tembus pandang kekuningan.
Serangga ini bisa hidup di tempat-tempat berikut:
-
Apartemen
-
Hotel
-
Rumah kos
-
Kamar asrama
-
Kapal pesiar
-
Bus
-
Kereta api
Secara spesifik, Mayo Clinic mengatakan bahwa kutu busuk bisa berada di:
-
Pakaian
-
Koper
-
Tempat tidur
-
Kasur
-
Sandaran kepala
-
Benda-benda di dekat tempat tidur
Perbedaan Tumila Kasur dengan Tungau Debu
Selain tumila kasur, ada juga serangga lain yang lebih umum berada di soft furniture tersebut.
Menurut situs Terminix, salah satunya adalah tungau. Meskipun ada ribuan spesies, tungau debu menjadi yang paling banyak dan dapat menjadi yang paling bermasalah.
Berikut adalah perbedaan utama antara tumila kasur dan tungau debu.
1. Tumila Kasur
Berikut adalah tanda keberadaan tumila kasur:
-
Luka kecil berwarna merah sering muncul dalam satu garis atau berkelompok pada kulit, dengan bekas luka yang bisa terasa gatal dan sedikit bengkak.
-
Muncul noda darah berbentuk bintik kecil atau berwarna karat pada seprai atau kasur.
-
Kutu busuk meninggalkan noda tinja berwarna gelap atau hitam pada seprai, dinding, atau perabot, serta kulit-kulit di sekitar area tempat bersembunyi.
-
Memiliki bau apek beraroma sedikit manis, yang berasal dari kelenjar baunya.
2. Tungau Debu
Sementara itu, berikut adalah tanda tungau di rumah:
-
Bisa menimbulkan bersin-bersin, hidung meler atau mampet, mata gatal, dan asma.
-
Penderita mengalami ruam atau eksim yang terus kambuh.
-
Penumpukan yang berlebihan di dalam rumah.
-
Paling suka berada di kasur, bantal, perabotan berlapis kain, dan soft furniture.
Jadi, persamaan diantara keduanya adalah baik tungau debu maupun kutu busuk dapat menyebabkan reaksi kulit pada beberapa orang, terutama mereka yang memiliki kulit atau kondisi sensitif.
Hanya saja penyebabnya saja yang berbeda. Rasa gatal akibat gigitan tumila kasur terjadi karena serangga tersebut menghisap darah manusia.
Luka yang disebabkan oleh gigitan tersebut ditandai dengan benjolan merah yang membesar, mirip dengan yang dilihat pada gigitan nyamuk. Pada beberapa orang, gigitan dapat menyebabkan bengkak.
Kamu hanya perlu melakukan beberapa cara ini untuk mengatasi rasa gatalnya, yaitu:
-
Bilas dengan air atau cuci dengan sabun untuk mencegah gatal dan infeksi
-
Mengobati gigitan dengan krim antiseptik atau krim kortikosteroid dan/atau mengonsumsi antihistamin untuk mengurangi rasa gatal
Sementara tungau debu tidak benar-benar menggigit Anda. Sebaliknya, reaksi alergi disebabkan oleh kotoran dan sisa tubuh tungau yang sudah mati. Beberapa tanda gigitannya adalah ruam, mata gatal, bersin, batuk, dan tenggorokan gatal.
Bergantung pada tingkat keparahan alergi tungau debu yang dimiliki, tetapi kondisi ini juga dapat memicu asma yang membuat Anda mungkin mengalami mengi, batuk, dan nyeri dada sebagai akibatnya.
Jika berobat ke dokter, pilihan perawatan yang akan diberikan adalah sebagai berikut:
-
Obat seperti antihistamin, dekongestan, dan kortikosteroid
-
Obat alergi yang diberikan dokter, seperti antagonis reseptor leukotrien oral
-
Suntikan alergi
Tindakan Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Baik tumila kasur atau tungau, cara pencegahan yang bisa dilakukan hampir sama, yaitu sebagai berikut:
-
Vacuum dan bersihkan debu di rumah setidaknya seminggu sekali.
-
Gunakan bahan antialergen untuk menyimpan kasur dan bantal jika tidak digunakan.
-
Mengikuti rekomendasi produsen mengenai cara mencuci seprai, lakukan setiap minggu dengan air panas.
-
Gunakan dehumidifier untuk menurunkan tingkat kelembapan.
-
Sebisa mungkin hindari karpet di rumah, terutama di atas lantai beton.
Untuk memastikan rumah benar-benar bebas tumila kasur dan tungau debu, Anda bisa menggunakan layanan HydroClean®️ Vacuum dari Hydroclean untuk melakukan vacuum secara menyeluruh pada soft furniture, seperti kasur, karpet, dan sofa.
Pioneer jasa premium pembersih tungau dan debu profesional ini menjamin proses pembersihan yang 100% kering dan bebas bahan kimia berbahaya. Ini karena Hydroclean menggunakan HydroAllergenic®️ System berteknologi separator yang berdaya hisap lebih dari 20.000 rpm.
Ini membuat udara, partikel debu, dan tungau yang terhisap hingga terisolasi hingga 99.96%, membuat air tidak berterbangan ke udara. Selain itu, proses vacuum juga akan dilakukan berulang kali hingga air mendekati jernih.
Yuk, bersihkan debu di rumah dengan memesan layanan Hydroclean!