Vitamin sering kali dianggap sebagai solusi instan untuk menjaga kesehatan anak, terutama untuk mereka yang sering sakit.
Namun, dalam laman laman Johns Hopkins Medicine, Rachel Dawkins, M.D., direktur Klinik Pediatri di Johns Hopkins All Children’s Hospital, menjelaskan bahwa anak-anak sebetulnya bisa mendapatkan seluruh kebutuhan nutrisinya dari makanan.
Meski begitu, setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda. Jadi, jika orang tua merasa khawatir, berkonsultasi dengan dokter anak adalah langkah yang bijak.
Lalu, bagaimana jika si kecil memang tampak lebih sering sakit dibandingkan anak-anak lain? Apakah memberi vitamin adalah langkah tepat?
Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai hal seputar vitamin untuk anak yang sering sakit—dari jenis vitamin yang dibutuhkan hingga tips memilih suplemen yang aman. Simak, ya!
Apakah Vitamin Efektif Mencegah Penyakit?
Dari laman GoodRx, dijelaskan bahwa vitamin adalah mikronutrien yang membantu tubuh berfungsi dengan optimal. Beberapa jenis vitamin terbukti memiliki peran penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat. Namun, apakah artinya memberi suplemen vitamin bisa membuat anak tidak mudah sakit? Jawabannya: belum tentu.
Kekurangan vitamin memang dapat memengaruhi sistem imun, tetapi pada umumnya anak-anak—termasuk yang pemilih soal makanan—tetap bisa mendapatkan cukup nutrisi dari pola makan sehari-hari. Karena itulah, American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan pemberian suplemen vitamin untuk anak yang memiliki diet seimbang. Bahkan, konsumsi vitamin yang berlebihan justru bisa berbahaya dan menyebabkan overdosis..
Jenis Vitamin untuk Mendukung Imunitas bagi Anak yang Sering Sakit
Meski begitu, penting juga untuk memahami bagaimana vitamin tertentu berperan dalam mendukung sistem imun. Berikut ini adalah enam vitamin dan suplemen yang sering dikaitkan dengan daya tahan tubuh anak—beserta manfaat dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikannya pada anak yang sering sakit.
1. Vitamin C
Vitamin C dikenal luas sebagai vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan secara umum dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Meski begitu, bukti ilmiah menunjukkan bahwa suplemen vitamin C tidak bisa mencegah flu atau batuk pilek.
Namun, jika dikonsumsi secara rutin dalam jumlah yang cukup, vitamin C bisa membantu mempercepat pemulihan dari sakit. Jadi, memberikan vitamin C kepada anak yang sering sakit mungkin bisa membantu sistem imun mereka bekerja lebih optimal.
Sumber vitamin C alami bisa Bunda temukan pada buah-buahan seperti jeruk, kiwi, stroberi, serta sayuran seperti brokoli, tomat, dan paprika. Selain itu, Vitamin C juga tersedia dalam bentuk suplemen bebas (OTC) yang aman dikonsumsi selama mengikuti aturan dosis yang dianjurkan.
2. Vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang dan mendukung sistem imun anak. Sayangnya, vitamin ini tidak banyak ditemukan dalam makanan.
Beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin D antara lain ikan berlemak seperti salmon dan makarel, telur, susu, serta sereal sarapan yang telah difortifikasi. Namun, tubuh anak tetap sulit mendapatkan cukup vitamin D hanya dari makanan saja.
Menariknya, sumber utama vitamin D justru berasal dari sinar matahari—terutama sinar matahari pagi yang aman untuk kulit. Namun, karena kulit anak harus tetap terlindungi dari paparan sinar matahari berlebihan, asupan vitamin D dari suplemen sering kali diperlukan.
Lalu, apakah vitamin D bisa mencegah anak dari sakit? Jawabannya belum pasti. Karena hasil studi yang masih beragam, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter anak sebelum memberikan suplemen vitamin D pada anak.
3. Zinc
Zinc adalah mineral penting yang hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, tapi punya peran besar untuk tubuh—terutama dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Beberapa penelitian pada orang dewasa menunjukkan bahwa suplemen zinc bisa membantu mempercepat pemulihan saat terkena flu. Namun, hasil penelitiannya pada anak-anak masih belum konsisten.
Jadi, belum ada bukti kuat bahwa zinc bisa “memperkuat imun” anak secara langsung. Tapi kabar baiknya, anak-anak umumnya sudah mendapatkan cukup zinc dari makanan sehari-hari, seperti daging, telur, seafood, kacang-kacangan, roti gandum, dan produk olahan susu.
Perlu diingat, pemberian suplemen zinc tanpa indikasi bisa menimbulkan efek samping seperti mual dan diare. Jadi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memberikannya pada si kecil.
4. Zat Besi
Zat besi adalah mineral penting yang membantu darah membawa oksigen ke seluruh tubuh dan berperan besar dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Kekurangan zat besi tidak hanya berdampak pada energi anak, tapi juga bisa memengaruhi kemampuan belajar dan daya tahan tubuhnya.
Zat besi sebenarnya bisa diperoleh dari banyak jenis makanan, seperti daging merah, hati ayam, ikan, bayam, kacang-kacangan, dan sereal sarapan yang sudah difortifikasi. Namun, beberapa anak—terutama yang pilih-pilih makanan—bisa saja mengalami kekurangan zat besi meskipun belum sampai mengalami anemia.
Namun, sebaiknya jangan langsung memberikan suplemen zat besi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak. Pasalnya, kelebihan zat besi bisa bisa menyebabkan efek samping seperti sakit perut atau konstipasi.
5. Probiotik
Tahukah Bunda bahwa sekitar 70% sel imun tubuh terdapat di saluran pencernaan? Itu sebabnya, kesehatan usus sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh anak.
Nah, probiotik adalah mikroorganisme hidup yang membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus dan menjaga keseimbangan mikrobioma usus.
Pada orang dewasa, berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi probiotik dapat memberi manfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Namun, sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang sepakat menjelaskan efeknya untuk anak-anak.
Maka dari itu, para ahli belum merekomendasikan penggunaan probiotik secara rutin pada anak-anak. Jadi, pastikan Bunda berkonsultasi dulu dengan dokter anak agar jenisnya bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh si kecil.
Itulah sederet vitamin dan mineral yang sering dikaitkan dengan peningkatan daya tahan tubuh anak. Namun ingat, sebelum memberikan suplemen apa pun, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanan dan dosis yang tepat.
Nah, selain menjaga asupan nutrisi, kesehatan anak juga sangat dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan sekitar. Kasur, sofa, gorden, bahkan karpet bisa menjadi tempat berkumpulnya debu dan tungau yang memicu alergi dan gangguan pernapasan.
Supaya Bunda tidak kerepotan, serahkan urusan pembersihan soft furniture tersebut pada HydroClean. Dengan teknologi mesin berkekuatan 20.000 rpm dan metode HydroAllergenic System, HydroClean mampu menyedot debu serta tungau hingga ke serat terdalam, tanpa membuat kotoran beterbangan ke area lain. Yuk, jadikan rumah bersih dan sehat untuk tumbuh kembang si kecil!