Shopping Cart

Ini Ciri Alergi Debu dan Cara Menanganinya

Posted by HydroClean Indonesia on
Ini Ciri Alergi Debu dan Cara Menanganinya

Ciri-ciri alergi debu pada tiap orang berbeda-beda, dan beragam mulai dari ringan sampai berat. Cirinya bisa berupa bersin, batuk, hidung berair, mata merah dan bengkak, tenggorokan atau hidung yang terasa gatal, mengi, hingga asma. Meski terlihat sepele dan mudah diredakan, namun tentu akan mengganggu kita jika terjadi terus menerus. Nah, simak cara mengatasinya yang tepat di sini!

Ciri-Ciri Alergi Debu Secara Umum

Alergi debu adalah reaksi sistem kekebalan tubuh secara berlebihan terhadap partikel debu yang terdapat di udara atau menempel pada permukaan di rumah. Ciri-ciri alergi debu dapat berbeda pada setiap individu, tetapi ada beberapa gejala umum yang sering terjadi. Salah satunya adalah bersin-bersin yang terjadi terus-menerus. 

Selain itu, penderita juga sering mengalami hidung tersumbat atau meler, disertai dengan rasa gatal pada hidung dan tenggorokan. Gejala lain yang juga umum adalah mata merah dan berair, yang disertai dengan rasa gatal atau sensasi terbakar di sekitar mata. Simak pembahasan berikut untuk lebih jelasnya. 

Alergi Debu pada Hidung

Alergi debu pada hidung, atau yang dikenal juga sebagai rhinitis alergi, adalah peradangan pada lapisan dalam hidung akibat terpapar pemicu alergi. Lapisan tersebut mengalami reaksi inflamasi lokal sehingga menimbulkan gejala seperti hidung tersumbat, meler, dan sering bersin. 

Pada beberapa kasus, rhinitis alergi dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri kepala, kelelahan berat, dan berdampak pada penurunan konsentrasi. Kondisi ini juga dapat memicu terjadinya infeksi sinus atau sinusitis, yang pada tahap lanjut menyebabkan hilang kemampuan mencium bau. 

Alergi Debu pada Mata

Alergi debu pada mata, atau yang dikenal sebagai konjungtivitis alergi. Ini terjadi akibat reaksi mata terhadap zat-zat pemicu alergi. Mata akan memproduksi senyawa kimia untuk melawannya, tapi respons berlebihan ini justru menimbulkan peradangan dan reaksi seperti mata merah, berair, dan gatal. 

Ketika terpapar debu, mata mungkin akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Mengucek mata hanya akan memperburuk kondisi ini, karena dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah dan bahkan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara yang tepat dalam menangani alergi debu pada mata agar dapat mencegah dampak negatif lainnya.

Alergi Debu pada Kulit

Alergi debu juga dapat mempengaruhi kulit, menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, ruam merah, dan kulit kering yang meradang akibat reaksi berlebihan terhadap alergen seperti debu, kotoran tungau atau pun serbuk sari. Kondisi ini dikenal sebagai dermatitis kontak alergi. Rasa gatal ini biasanya akan menjalar ke seluruh tubuh jika tidak diatasi segera. 

Pada beberapa kasus, alergi debu pada kulit dapat berkembang menjadi eksim, yang ditandai dengan munculnya kemerahan dan ruam. Alergi jenis ini biasanya terjadi di area yang sering bersentuhan dengan permukaan berdebu, seperti tangan, lengan, dan wajah.

 

Cara Mengatasi Alergi Debu Secara Umum

Mengatasi alergi debu memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengurangi gejala dan mencegah paparan alergen. Salah satu langkah paling efektif adalah menghindari lingkungan yang berdebu sebisa mungkin, baik di dalam rumah maupun di tempat kerja. Penggunaan masker saat membersihkan rumah atau ketika berada di luar ruangan yang berdebu juga sangat dianjurkan untuk mengurangi inhalasi partikel debu.

Namun, selain langkah-langkah umum ini, ada beberapa tindakan spesifik yang perlu dilakukan untuk mengatasi alergi debu dengan lebih efektif. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi gejala dan risiko alergi debu di rumah.

Menghindari Pencetus Alergi

Langkah pertama yang paling penting adalah mengidentifikasi dan menghindari pencetus alergi. Di rumah, pencetus alergi utama adalah tungau debu yang sering kali bersembunyi di kasur, bantal, karpet, dan soft furniture lainnya. 

Menggunakan sarung bantal dan seprai anti alergi serta mencuci perlengkapan tidur secara teratur dengan air panas dapat membantu mengurangi jumlah tungau debu. Salah satu cara yang juga efektif adalah dengan menggunakan layanan vacuum tungau dan debu yang dapat membersihkan hingga ke bagian terdalam soft furniture, sehingga alergen dapat dihilangkan dengan lebih maksimal.

Memastikan Sirkulasi Udara Rumah Baik

Sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk mengurangi akumulasi debu di dalam rumah. Pastikan rumah Anda memiliki ventilasi yang memadai, sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik dan mengeluarkan debu serta alergen lainnya. 

Penggunaan pembersih udara atau air purifier juga dapat membantu menyaring partikel debu dari udara, sehingga mengurangi risiko alergi. Selain itu, menjaga kelembaban ruangan di tingkat yang tepat juga penting. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat mendorong pertumbuhan tungau debu dan jamur, yang keduanya juga pemicu alergi. 

Rutin Membersihkan Rumah dan Soft Furniture

Membersihkan rumah secara rutin adalah langkah krusial dalam mengurangi alergen debu. Menggunakan vacuum cleaner dengan filter HEPA sangat dianjurkan, karena dapat menangkap partikel debu yang sangat kecil dan mencegahnya beterbangan di udara. 

Selain itu, membersihkan soft furniture seperti sofa, karpet, dan kasur secara berkala juga sangat penting, karena tempat-tempat ini cenderung menjadi sarang bagi tungau debu. Metode pembersihan vacuum khusus yang dirancang untuk mengatasi tungau dan debu pada soft furniture sangat dianjurkan. 

Layanan vacuum profesional dapat membantu membersihkan soft furniture di rumah hingga ke serat terdalam furniture Anda, serta memastikan bahwa alergen yang tersembunyi dapat dihilangkan dengan efektif. Rutin melakukan vacuum pada soft furniture, terutama yang sering ditempati, adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penumpukan tungau dan debu. Jangan tunggu hingga gejala alergi muncul, lakukan tindakan pencegahan sekarang dengan layanan vacuum di sini: HydroClean®️ Vacuum

 

Referensi:

Alodokter. Alergi Debu, Begini Cara Meminimalkan Reaksinya. Diakses 31 Juli 2024. https://www.alodokter.com/meminimalkan-reaksi-alergi-debu-dengan-cara-ini 

KlikDokter. Si Kecil Alergi Debu, Harus Bagaimana? Diakses 31 Juli 2024. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/si-kecil-alergi-debu-harus-bagaimana 

Hello Sehat. Alergi Mata (Konjungtivitis Alergi). Diakses 31 Juli 2024.  https://hellosehat.com/alergi/hidung-dan-mata/alergi-mata/ 

Siloam Hospitals. Rhinitis Alergi (Hay Fever): Penyebab, Gejala, & Pengobatan. Diakses 31 Juli 2024. https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-rhinitis-alergi 

Halodoc. Dermatitis Kontak. Diakses 31 Juli 2024. https://www.halodoc.com/kesehatan/dermatitis-kontak?srsltid=AfmBOoq7lognAuem2Pc9uaOjzq7tu1E6MteBC2ZI4P7bsoarVIFbY5o6 

 

Older Post Newer Post